Sabtu, 30 September 2017

IMUNISASI POLIO

Imunisasi polio begitu penting karena dapat mencegah penyakit polio yang merupakan penyakit infeksi oleh virus yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Ini merupakan program wajib yang canangkan oleh pemerintah Indonesia, selama bertahun-tahun menjalankan program ini akhirnnya pada tahun 2014 Indonesia dinyatakan bebas polio. 
Pengertian Imunisasi Polio Imunisasi polio adalah upaya untuk membuat seseorang kebal terhadap virus polio dengan cara memasukkan vaksin polio ke dalam tubuh yang mengandung virus yang telah dilemahkan. 
Dengan demikian, virus yang lemah tidak dapat menginfeksi tubuh, namun itu sudah cukup untuk merangsang tubuh membentuk antibodi sebagai respon imun untuk melawannya. Ketika antibodi sudah terbentuk, maka apabila virus polio datang menyerang di kemudian hari, maka akan langsung dibunuh dan tidak sampai menimbulkan penyakit polio.

Manfaat Imunisasi Polio 
Tujuan imunisasi polio adalah untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit polimielitis. Oleh karena itu sudah jelas bahwa manfaat imunisasi polio adalah mencegah penyakit polio atau lumpuh layu. Baik perindividu maupun secara luas pada masyarakat. 
Karena apabila sebagian besar terimunisasi maka yang lain juga akan terlindungi dari penularan.

Pemberian Imunisasi Polio 
Terdapat dua macam vaksin polio, yaitu vaksin virus polio oral (OPV = Oral Polio Vaccine) dan Incativated Polio Vaccine (IPV). Di Indonesia yang sering digunakan adalah OPV. 

Cara Pemberian 
Vaksin polio OPV yang mengandung virus yang sudah dilemahkan diberikan secara oral atau diteteskan langsung pada mulut anak sebanyak 2 tetes secara langsung atau dicampur dengan gula pada sendok. Sedangkan vaksin polio IPV yang mengandung virus yang sudah dimatikan diberikan melalui suntikan. 

Jadwal Pemberian 
Sesuai dengan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), imunisasi polio diberikan minimal sebanyak empat kali dengan selang waktu minimal empat minggu. Jadwal standar yaitu usia 0, 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan bersamaan dengan jadwal pemberian vaksin DPT. 
Mengenai jenisnya boleh dipilih salah satu OPV atau IPV jadwalnya sama. Pemberian vaksin akan diulang saat bayi pada usia 18-24 bulan, dan 5-6 tahun. 

Efek Samping Imunisasi Polio 
Biasanya tidak terdapat efek samping yang berati. Jarang sekali terjadi kelumpuhan akibat vaksin polio ini dengan perbandingan 1 / 1.000.000 dosis. Sebagian kecil anak setelah mendapatkan imunisasi bisa mengalami gejala pusing, diare ringan, nyeri otot. 
Khusus pada vaksin polio IPV efek samping yang bisa muncul berupa: 
  • Sedikit bengkak dan kemerahan di tempat suntikan. 
  • Pengerasan kulit pada tempat suntikan, yang biasanya cepat hilang.
  • Kadang-kadang terjadi peningkatan suhu (demam) beberapa jam setelah injeksi.
Kontraindikasi 
Jika anak sedang mengalami hal-hal dibawah ini, maka tidak boleh diberikan imunisai polio: 
  1. OPV tidak boleh diberikan pada saat anak diare, jika sudah terlanjur maka itu tidak dihitung sebagai bagian dari jadwal imunisasi, dan harus diberika ulang setelah sembuh.
  2. Anak yang mengalami infeksi akut yang disertai demam. 
  3. Anak yang memiliki masalah defisiensi sistem kekebalan tubuh (lemahnya sistem imun).
  4. Anak yang sedang menjalani pengobatan imunosupresif (obat yang dapat menekan sistem imun).
Bersumber dari:
dr. Ahmad Muhlisin. Imunisasi POLIO: Jadwal, Manfaat, Efek Samping. Diperoleh pada (30 september 2017) di https://mediskus.com/dasar/imunisasi-polio

0 komentar:

Posting Komentar